Kamis, 13 Desember 2012

Pembangunan seimbang dan pembangunan tidak seimbang



KEBIJAKAN PEMBENTUKAN MODAL : PEMBANGUNAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG
Teori pembangunan seimbang (balanced growth) teori ini mengharuskan ada nya pembangunan yang serentak dan harmonis diberbagai sektor, baik itu sektor industri, sektor pertanian, sektor luar negeri maupun sektor domestik. Maka dari itu dalam pembangunan seimbang sangat diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Di sisi permintaan memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi menekankan penawaram barang sedangkan di sisi penawaran akan berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang lebih besar dan penambahan pendapatan agar barang dan jasa dapat tumbuh.
Maksud Pelaksanaan pembangunan seimbang ini adalah untuk menjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam :
1.       Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi ( air dan listrik ), dan fasilitas-fasilitas untuk mengangkut hasil-hasil produksi kepasar
2.       Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan yang akan di produksikan

dengan melihat hambatan-hambatan diatas maka pembangunan seimbang juga dapat diartikan sebagai usaha pembangunan yang berupaya untuk mengatur program investasi sedemikian rupa sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan-hambatan yang bersumber dari permintaan dan penawaran
Sementara itu teori pembangunan tidak seimbang merupakan keadaan berlawanan dengan keadaan pembangunan seimbang, didalam pembangunan tidak seimbang pembangunan akan disusun sedemikian rupa sehingga dalam perekonomian tersebut akan timbul kelebihan dan kekurangan dalam berbagai sektor sehingga akan menimbulkan distorsi-distorsi dan ketidakstabilan dalam perekonomian.

Teori seimbang menurut rosenstein-rodan dan nurkse
Nurkse merupakan orang pertama yang membuat istilah pembangunan seimbang (1953) tetapi teori ini pertama kali dikemukan oleh rosenstein-rodan (1953) yang menulis gagasan untuk menciptakan program pembangunan di eropa selatan dan tenggara dengan  melakukan industrialisasi secara besar-besaran. Kedua orang ini beranggapan bahwa melakukan industrialisasi ke daerah-daerah yang masih berkembang merupakan cara yang tepat untuk menciptakan pembagian pendapatan yang lebih merata di dunia dan untuk meningkatkan pendapatan didaerah berkembang agar lebih cepat daripada didaerah yang kaya. Tetapi lain hal nya dengan pendapat nurkse mengenai teori pembangunan seimbang ini, dalam teori ini nurkse lebih menekankan pembangunan ekonomi itu bukan saja mengalami kesukaran didalam memperoleh modal yang akan dibutuhkan tetapi juga dalam mendapatkan pasar bagi barang-barang industri yang akan dikembangkan. Menurut nurkse investasi sangan rendah disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat, sedangkan daya beli masyarakat rendah itu disebabkan oleh rendahnya pendapatan rill masyarakat. Rendahnya pendapatan rill dikarenakan oleh rendahnya produktivitas. Sementara yang kita tahu daya beli masyarakat merupakan pasar bagi barang-barang yang telah di produksi tadi. Dan apabila rendahnya daya beli masyarakat ini akan menyebabkan produk-produk yang dihasilkan sektor produksi akan sangat terbatas, dan keadaan ini tidak akan membuat para investor tertarik untuk menginvestasikan uang nya.

Teori keseimbangan menurut scitovsky dan lewis
Hirscman mengelompokkan sscitovsky & lewis sebagai pencipta teori pembangunan yang menekankan perlu nya kesimbangan dalam penawaran sementara rosentein rodan lebih menekankan pada sisi permintaan.
Menurut scitovsky ada 2 konsep ekternalisasi ekonomi dan manfaat yang akan diperoleh suatu industri dari adanya 2 macam eskernalisasi yang ada dalam perekonomian tersebut. Menurut scitovsky eksternalisasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu seperti teori yang terdapat dalam teori keseimbangan (equilibrium theory) dan yang seperti terdapat dalam teori pembangunan. Dalam teori keseimbangan (teori ekonomi konvensional), ekternalisasi itu dapat diartikan sebagai perbaikan efisiensi yang terjadi pada suatu industri sebagai akibat dari perbaikan teknologi pada industri lain. Selain itu menurut scitovsky disamping hubungan saling ketergantungan antara berbagai industri bisa pula menciptakan eksternalitas ekonomi yang berkaitan dengan keuangan ( pecunary external economics ) yaitu kenaikan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan perusahaan lain.
Sementara itu menurut lewis sendiri pembangunan seimbang lebih menekankan pada keuntungan yang akan diperoleh dari adanya saling ketergantungan yang efisien antara berbagai sektor, yaitu antara sektor industri dan pertanian, sektor dalam negeri dan sektor luar negeri. Lewis juga mengemukakan akan timbul banyaknya masalah apabila pembangunan hanya dipusatkan pada satu sektor saja. Tanpa adanya keseimbangan pembangunan antara berbagai sektor akan menimbulkan adanya ketidakstabilan dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan ekonomi sehingga proses pembangunan akan terhambat.


Kritik terhadap teori pembangunan seimbang
Hirschman merupakan pengkritik yang sangat bagus, karena ia tidak hanya mengkritik teori pembangunan seimbang melainkan juga mengkritik pembangunan tidak seimbang.
Salah satu kritikan dikeluarkan dari singer, singer mengkritik pandangan yang menekankan tentang perlunya menciptakan pembangunan yang bersamaan pada berbagai industri ( teori yang dikeluarkan oleh rosentein-rodan dan nurkse), karena menurut pandangan singer itu akan melupakan sektor pertanian. Sebagai akibatnya sektor pertanian akan kesukaran untuk memenuhi pertambahan permintaan bahan pangan dan bahan baku pertanian yang akan digunakan sektor industri. Oleh karena itu, menurut singer teori pembangunan seimbang haruslah diperluas sehingga meliputi pula usaha pembangunan secara besar-besaran di sektor pertanian. Dengan demikian kenaikan produktivitas dan produksi sektor pertanian akan dapat memenuhi kenaikan permintaan sektor industri.

Teori pembangunan tidak seimbang
Teori pembangunan tidak seimbang dikemukakan oleh hirscmhan dan streeten. Menurut mereka, pembangunan tidak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan dinegara berkembang. Hirscmhan juga mengamati bahwa proses pembangunan yang terjadi antara dua periode waktu tertentu akan tampak bahwa berbagai sektor kegiatan ekonomi mengalami perkembangan dengan laju yang berbeda, yang berarti pula bahwa pembangunan berjalan dengan tidak seimbang. Perkembangan sektor pemimpin (leading sector) akan merangsang perkembangan sektor lain nya. Begitu pula perkembangan di suatu industri tertentu akan merangsang perkembangan industri-industri lain yang erat kaitan nya dengan industri yang mengalami perkembangan tersebut.
Sementara yang kita tahu pembangunan tidak seimbang akan menciptakan gangguan-gangguan dan ketidakseimbangan-ketidakseimbangan dalam kegiatan ekonomi. Keadaan tersebut akan menjadi perangsang untuk melakukan investasi yang lebih banyak pada masa yang akan datang. Dengan demikian pembangunan tidak seimbang akan mempercepat pembangunan ekonomi di masa yang akan datang.

Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana dan sektor produktif
Persoalan pokok yang dianalisis oleh hirscmhan dalam teori pembangunan tidak seimbang ini adalah bagaimana caranya untuk menentukan proyek yang harus didahulukan pembangunan nya, dimana proyek-proyek tersebut memerlukan modal dan sumber daya lain nya melebihi modal dan sumber daya yang tersedia, agar penggunaan berbagai sumber daya yang tersedia tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal. Cara pengalokasian sumberdaya tersebut dibedakan menjadi dua yaitu cara pilihan pengganti ( substition choises) dan cara pilihan penundaan ( postponement choises). Dari kedua cara ini ternyata analisis hirscmhan lebih memusatkan pada cara yang kedua yaitu pilihan penundaan. Inti dari analisis hirscmhan adalah penentuan prioritas dari proyek-proyek yang akan dilaksanakan haruslah ditentukan atas dasar penilaian tentang tingkat kemampuan dari proyek tersebut dalam mendorong proyek lain nya.

By   : shara sasmita
Kelas: 5A pend. Ekonomi akuntansi FKIP UIR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar