KEBIJAKAN
PEMBENTUKAN MODAL : PEMBANGUNAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG
Teori pembangunan seimbang (balanced growth) teori ini
mengharuskan ada nya pembangunan yang serentak dan harmonis diberbagai sektor,
baik itu sektor industri, sektor pertanian, sektor luar negeri maupun sektor
domestik. Maka dari itu dalam pembangunan seimbang sangat diperlukan
keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Di sisi permintaan
memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling
berkaitan dan berfungsi menekankan penawaram barang sedangkan di sisi penawaran
akan berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang lebih besar dan
penambahan pendapatan agar barang dan jasa dapat tumbuh.
Maksud Pelaksanaan pembangunan seimbang ini adalah untuk menjaga
agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam :
1.
Memperoleh bahan baku, tenaga ahli,
sumber daya energi ( air dan listrik ), dan fasilitas-fasilitas untuk
mengangkut hasil-hasil produksi kepasar
2.
Memperoleh pasar untuk barang-barang
yang telah dan yang akan di produksikan
dengan
melihat hambatan-hambatan diatas maka pembangunan seimbang juga dapat diartikan
sebagai usaha pembangunan yang berupaya untuk mengatur program investasi
sedemikian rupa sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul
hambatan-hambatan yang bersumber dari permintaan dan penawaran
Sementara
itu teori pembangunan tidak seimbang merupakan keadaan berlawanan dengan
keadaan pembangunan seimbang, didalam pembangunan tidak seimbang pembangunan
akan disusun sedemikian rupa sehingga dalam perekonomian tersebut akan timbul
kelebihan dan kekurangan dalam berbagai sektor sehingga akan menimbulkan
distorsi-distorsi dan ketidakstabilan dalam perekonomian.
Teori seimbang menurut rosenstein-rodan dan
nurkse
Nurkse
merupakan orang pertama yang membuat istilah pembangunan seimbang (1953) tetapi
teori ini pertama kali dikemukan oleh rosenstein-rodan (1953) yang menulis
gagasan untuk menciptakan program pembangunan di eropa selatan dan tenggara
dengan melakukan industrialisasi secara
besar-besaran. Kedua orang ini beranggapan bahwa melakukan industrialisasi ke
daerah-daerah yang masih berkembang merupakan cara yang tepat untuk menciptakan
pembagian pendapatan yang lebih merata di dunia dan untuk meningkatkan
pendapatan didaerah berkembang agar lebih cepat daripada didaerah yang kaya.
Tetapi lain hal nya dengan pendapat nurkse mengenai teori pembangunan seimbang
ini, dalam teori ini nurkse lebih menekankan pembangunan ekonomi itu bukan saja
mengalami kesukaran didalam memperoleh modal yang akan dibutuhkan tetapi juga
dalam mendapatkan pasar bagi barang-barang industri yang akan dikembangkan.
Menurut nurkse investasi sangan rendah disebabkan oleh rendahnya daya beli
masyarakat, sedangkan daya beli masyarakat rendah itu disebabkan oleh rendahnya
pendapatan rill masyarakat. Rendahnya pendapatan rill dikarenakan oleh
rendahnya produktivitas. Sementara yang kita tahu daya beli masyarakat
merupakan pasar bagi barang-barang yang telah di produksi tadi. Dan apabila
rendahnya daya beli masyarakat ini akan menyebabkan produk-produk yang
dihasilkan sektor produksi akan sangat terbatas, dan keadaan ini tidak akan
membuat para investor tertarik untuk menginvestasikan uang nya.
Teori keseimbangan menurut scitovsky dan lewis
Hirscman mengelompokkan sscitovsky & lewis sebagai pencipta
teori pembangunan yang menekankan perlu nya kesimbangan dalam penawaran
sementara rosentein rodan lebih menekankan pada sisi permintaan.
Menurut scitovsky ada 2 konsep ekternalisasi ekonomi dan manfaat
yang akan diperoleh suatu industri dari adanya 2 macam eskernalisasi yang ada
dalam perekonomian tersebut. Menurut scitovsky eksternalisasi dapat dibagi
menjadi 2 yaitu seperti teori yang terdapat dalam teori keseimbangan
(equilibrium theory) dan yang seperti terdapat dalam teori pembangunan. Dalam
teori keseimbangan (teori ekonomi konvensional), ekternalisasi itu dapat
diartikan sebagai perbaikan efisiensi yang terjadi pada suatu industri sebagai
akibat dari perbaikan teknologi pada industri lain. Selain itu menurut
scitovsky disamping hubungan saling ketergantungan antara berbagai industri
bisa pula menciptakan eksternalitas ekonomi yang berkaitan dengan keuangan (
pecunary external economics ) yaitu kenaikan keuntungan yang diperoleh suatu
perusahaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan perusahaan lain.
Sementara itu menurut lewis sendiri pembangunan seimbang lebih
menekankan pada keuntungan yang akan diperoleh dari adanya saling
ketergantungan yang efisien antara berbagai sektor, yaitu antara sektor
industri dan pertanian, sektor dalam negeri dan sektor luar negeri. Lewis juga
mengemukakan akan timbul banyaknya masalah apabila pembangunan hanya dipusatkan
pada satu sektor saja. Tanpa adanya keseimbangan pembangunan antara berbagai
sektor akan menimbulkan adanya ketidakstabilan dan gangguan terhadap kelancaran
kegiatan ekonomi sehingga proses pembangunan akan terhambat.
Kritik terhadap teori pembangunan seimbang
Hirschman merupakan pengkritik yang sangat bagus, karena ia tidak
hanya mengkritik teori pembangunan seimbang melainkan juga mengkritik
pembangunan tidak seimbang.
Salah satu
kritikan dikeluarkan dari singer, singer mengkritik pandangan yang menekankan
tentang perlunya menciptakan pembangunan yang bersamaan pada berbagai industri
( teori yang dikeluarkan oleh rosentein-rodan dan nurkse), karena menurut
pandangan singer itu akan melupakan sektor pertanian. Sebagai akibatnya sektor
pertanian akan kesukaran untuk memenuhi pertambahan permintaan bahan pangan dan
bahan baku pertanian yang akan digunakan sektor industri. Oleh karena itu,
menurut singer teori pembangunan seimbang haruslah diperluas sehingga meliputi
pula usaha pembangunan secara besar-besaran di sektor pertanian. Dengan
demikian kenaikan produktivitas dan produksi sektor pertanian akan dapat
memenuhi kenaikan permintaan sektor industri.
Teori pembangunan tidak seimbang
Teori pembangunan tidak seimbang dikemukakan oleh hirscmhan dan
streeten. Menurut mereka, pembangunan tidak seimbang adalah pola pembangunan
yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan dinegara berkembang.
Hirscmhan juga mengamati bahwa proses pembangunan yang terjadi antara dua
periode waktu tertentu akan tampak bahwa berbagai sektor kegiatan ekonomi
mengalami perkembangan dengan laju yang berbeda, yang berarti pula bahwa
pembangunan berjalan dengan tidak seimbang. Perkembangan sektor pemimpin
(leading sector) akan merangsang perkembangan sektor lain nya. Begitu pula
perkembangan di suatu industri tertentu akan merangsang perkembangan
industri-industri lain yang erat kaitan nya dengan industri yang mengalami
perkembangan tersebut.
Sementara yang kita tahu pembangunan tidak seimbang akan
menciptakan gangguan-gangguan dan ketidakseimbangan-ketidakseimbangan dalam
kegiatan ekonomi. Keadaan tersebut akan menjadi perangsang untuk melakukan
investasi yang lebih banyak pada masa yang akan datang. Dengan demikian pembangunan
tidak seimbang akan mempercepat pembangunan ekonomi di masa yang akan datang.
Pembangunan tak seimbang antara sektor
prasarana dan sektor produktif
Persoalan pokok yang dianalisis oleh hirscmhan dalam teori
pembangunan tidak seimbang ini adalah bagaimana caranya untuk menentukan proyek
yang harus didahulukan pembangunan nya, dimana proyek-proyek tersebut
memerlukan modal dan sumber daya lain nya melebihi modal dan sumber daya yang
tersedia, agar penggunaan berbagai sumber daya yang tersedia tersebut bisa
menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal. Cara pengalokasian sumberdaya
tersebut dibedakan menjadi dua yaitu cara pilihan pengganti ( substition
choises) dan cara pilihan penundaan ( postponement choises). Dari kedua cara
ini ternyata analisis hirscmhan lebih memusatkan pada cara yang kedua yaitu
pilihan penundaan. Inti dari analisis hirscmhan adalah penentuan prioritas dari
proyek-proyek yang akan dilaksanakan haruslah ditentukan atas dasar penilaian
tentang tingkat kemampuan dari proyek tersebut dalam mendorong proyek lain nya.
By :
shara sasmita
Kelas: 5A pend. Ekonomi akuntansi FKIP UIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar